Adab Berangkat ke Masjid Menurut Imam al-Ghazali

  • Whatsapp
adab menuju ke masjid
adab menuju ke masjid

Adab Berangkat ke Masjid Menurut Imam al-Ghazali. Allah menegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 114 dan at-Taubah ayat 18 bahwa masjid itu hanya milik Allah (masajida-Allah). Artinya bangunan tempat bersujud itu tak bisa dimiliki oleh siapapun. Siapa saja boleh menggunakan masjid sejauh untuk tujuan kemaslahatan yang berlandaskan syariat Islam.

Dengan kata lain, karena masjid hanya milik Allah, segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya tak boleh melanggar prinsip-prinsip dasar yang telah ditentukan Allah. Berikut beberapa adab dan keutamaan pergi ke masjid.

Read More

Menurut Imam al-Ghazali, ketika hendak menuju masjid untuk melaksanakan sholat fardhu dianjurkan untuk melaksanakan sholat qobliyah di rumah terlebih dulu. Misalnya ketika akan menunaikan sholat subuh di masjid, maka setelah bersuci hendaknya terlebih dulu mengerjakan sholat sunah fajar atau qobliyah subuh di dalam rumah.

Setelah itu berjalanlah menuju masjid dengan langkah yang pelan dan tenang. Janganlah terburu-buru dalam menuju ke masjid. Selain itu dianjurkan ketika menuju masjid membaca doa sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّائِلِينَ عَلَيْكَ وَأَسْأَلُكَ بِحَقِّ مَمْشَايَ هَذَا فَإِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًا وَلَا بَطَرًا وَلَا رِيَاءً وَلَا سُمْعَةً وَخَرَجْتُ اتِّقَاءَ سُخْطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُعِيذَنِي مِنْ النَّارِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma inny asalukal bihaqis sailiyna ‘alaika wa Asaluka bihaqis mamsyaya hadza fainniy lam akhruj asyaron wa laa bathoron wala riyaa-an walaa sum’atan wa khorojtut taqqoa sukhthika wabtighooa mardhotika fasaluka an tu’iydzaniy minannari wa an taghfiro liy dzunubiy innahu laa yaghfiru dzunuba Illa anta.

Artinya : “Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dengan hak peminta kepada-Mu, dan aku juga meminta dengan hak jalanku ini. Sesungguhnya aku keluar bukan untuk keburukan, bukan untuk kesombongan, bukan untuk riya dan bukan untuk dipuji. Aku keluar agar terhindar dari murka-Mu dan mengharap ridla-Mu. Maka, aku meminta agar Engkau melindungiku dari siksa neraka dan mengampuni dosaku, sebab tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu”.

Itulah adab-adab yang senantiasa harus kita perhatikan ketika sebelum, sedang, dan setelah dari masjid. Sebagai tempat suci yang dikhususkan untuk beribadah kepada Sang Pencipta, masjid sangat perlu kita agungkan. Sehingga, perlu adab atau etika ketika hendak berangkat ke sana dan memasukinya.

Imam al-Ghazali juga mengingatkan kepada kita untuk senantiasa menjaga amaliyah shalat fardhu berjamaah. Sebab dalam jama’ahnya shalat fardhu terdapat keutamaan sebanyak dua puluh tujuh derajat daripada shalat fardhu sendirian. Setelahnya Imam al-Ghazali menambahkan dengan membandingkan amaliyah tersebut dengan menuntut ilmu. Yang mana pada akhirnya beliau menegaskan bahwa menuntut ilmu dengan hasil ilmu yang bermanfaat akan membuahkan amaliyah-amaliyah kebaikan yang mampu menghasilkan pahala tidak terkira.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *