Pakar Fiqih Bernama Imam Abu Hanifah

  • Whatsapp

Pakar Fiqih Bernama Imam Abu Hanifah — Imam Abu Hanifah banyak dikenal dengan nama Imam Hanafi. Beliau lahir dengan nama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi. Dilahirkan di Irak pada tahun 80 Hijriah atau sekitar 699 Masehi. Ia berasal dari keluarga keturunan Persia dan beliau lahir pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan dari Bani Ummayah.

Ayah Abu Hanifah bernama Thabit bin Zuta berprofesi sebagai seorang pedagang. Kakek Abu Hanifah diketahui bernama Marzuban yang memeluk agama islam ketika masa pemerintahan khalifah Umar Bin Khattab.

Read More

Diketahui bahwasannya gelar Abu Hanifah merupakan berkah dari doa Ali bin Abi Thalib r.a, yang kala itu ayahnya (Tsabit) diajak oleh kakeknya (Zauti) untuk berziarah ke kediaman Ali r.a yang saat itu sedang menetap di Kufa akibat pertikaian politik yang mengguncang umat Islam pada saat itu.

Kemudian khalifah Ali bin Abi Thalib r.a mendoakan agar keturunan Tsabit kelak akan menjadi orang orang yang utama di zamannya. Doa itu pun terkabul dengan hadirnya Imam hanafi yang merupakan anaknya, namun tak lama kemudian Tsabit meninggal dunia.

Masa Kecil Sang Imam

Pakar Fiqih Bernama Imam Abu Hanifah — Abu Hanifah kecil sering mendampingi ayahnya berbisnis sutra. Namun, tidak seperti pebisnis lainnya, Abu Hanifah memiliki kebiasaan pergi ke Masjid Kufah. Karena kecerdasannya yang gemilang, ia mampu menghafal Al-Qur’an serta ribuan hadits.

Sebagaimana putra seorang pedagang, Abu Hanifah pun kemudian berprofesi seperti bapaknya. Ia mendapat banyak keuntungan dari profesi ini. Di sisi lain ia memiliki wawasan yang sangat luas, kecerdasan yang luar biasa, serta hafalan yang sangat kuat. Beberapa ulama dapat menangkap fenomena ini, sehingga mereka menganjurkannya untuk pergi berguru kepada ulama seperti ia pergi ke pasar setiap hari.

Pada masa Abu Hanifah menuntut ilmu, Iraq termasuk Kufah disibukkan dengan tiga halaqah keilmuan. Pertama, halaqah yang membahas pokok-pokok aqidah. Kedua, halaqah yang membahas tentang Hadits Rasulullah metode dan proses pengumpulannya dari berbagai negara, serta pembahasan dari perawi dan kemungkinan diterima atau tidaknya pribadi dan riwayat mereka. Ketiga, halaqah yang membahas masalah fikih dari Al-Qur’an dan Hadits, termasuk membahas fatawa untuk menjawab masalah-masalah baru yang muncul saat itu, yang belum pernah muncul sebelumnya.

Baca: Pakar Tafsir Bernama Ibnu Katsir

Abu Hanifah melibatkan diri dalam dialog tentang ilmu kalam, tauhid dan metafisika. Menghadiri kajian hadits dan periwayatannya, sehingga ia mempunyai andil besar dalam bidang ini.

Setelah Abu Hanifah menjelajahi bidang-bidang keilmuan secara mendalam, ia memilih bidang fikih sebagai konsentrasi kajian. Ia mulai mempelajari berbagai permasalahan fikih dengan cara berguru kepada salah satu Syaikh ternama di Kufah, ia terus menimba ilmu darinya hingga selesai. Sementara Kufah saat itu menjadi tempat domisili bagi ulama fikih Iraq.

Selama 18 tahun, Abu Hanifah berguru kepada Syaikh Hammad bin Abu Sulaiman, saat itu ia masih 22 tahun. Karena dianggap telah cukup, ia mencari waktu yang tepat untuk bisa mandiri, namun setiap kali mencoba lepas dari gurunya, ia merasakan bahwa ia masih membutuhkannya.

Berpulang ke Rahmatullah

Pakar Fiqih Bernama Imam Abu Hanifah — Pada tahun 763, Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur sedang mencari seorang hakim yang dapat menegakkan keadilan di Irak. Khalifah pun segera mengutus orang untuk bertemu Imam Hanafi dan menawarkan posisi hakim tersebut karena dinilai sangat cocok untuknya.

Sewaktu tawaran tersebut ditolak, khalifah murka dan kemudian mengurung Imam Hanafi di dalam penjara. Imam Hanafi wafat pada tahun 767 ketika masih dipenjara. Disebutkan bahwa ia dipukul hingga meninggal. Tetapi ada riwayat lain yang menyatakan bahwa ia mengonsumsi makanan yang telah diracun.

Baca juga: Dokter Muslim Bernama al-Tabari

Meninggalnya Imam Hanafi menjadi kehilangan yang amat besar bagi umat Islam. Bahkan salat jenazahnya dilakukan sebanyak enam gelombang, di mana masing-masing gelombang diikuti sebanyak 50.000 jamaah.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *