Mengenal Sosok Malaikat Jibril

  • Whatsapp

Mengenal Sosok Malaikat Jibril — Jibril adalah malaikat yang muncul dalam setiap ajaran agama samawi. Dalam ajaran agama samawi Jibril dianggap sebagai Pemimpin para Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Allah SWT menciptakan setiap malaikat lengkap dengan posisi dan kedudukannya masing-masing. Dalam Al Quran surah al-Shaffat ayat 164, Allah SWT berfirman, “Dan tidak satupun di antara kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan tertentu.” Malaikat Jibril secara umum diberi tugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul.

Namanya dalam al-Qur’an

Mengenal Sosok Malaikat Jibril — Di dalam al-Qur’an, nama Malaikat Jibril disebut dua kali yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 97-98 sebagai berikut.

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ۝ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ۝

 

Artinya: Katakanlah, “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, ma­laikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (Q.S. al-Baqoroh: 97-98)

Imam Ibnu Katsir mengetengahkan penelasan sebagai berikut atas ayat tersebut. Bahwa Imam Abu Ja’far Ibnu Jarir At-Tabari rahimahullah mengatakan semua ahlul ‘ilmi telah sepakat dengan takwil berikut, bahwa ayat tersebut diturunkan sebagai bantahan terhadap orang-orang Yahudi dari kalangan Bani Israil.

Baca juga: Pakar Fiqih Bernama Abu Hanifah

Hal ini karena mereka mengatakan bahwa Malaikat Jibril adalah musuh mereka. Lain halnya dengan Malaikat Mikail yang merka anggap adalah teman mereka. Kemudian ahlul ‘ilmi berselisih pendapat mengenai penyebab yang membuat mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan kata-kata seperti itu. Menurut sebagian mereka, sesungguhnya penyebab yang membuat mereka mengatakan kata-kata seperti itu hanyalah sewaktu terjadi dialog antara mereka dengan Rasulullah SAW mengenai perkara kenabian beliau.

Berikutnya Allah SWT berfirman pula dalam Surat al-Tahrim ayat 8 sebagai berikut.

إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ۝

Artinya: “Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.” (Q.S. al-Tahrim: 4)

Di dalam ayat yang lain, Malaikat Jibril memiliki beberapa nama lain seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus) dan yang lain.
Rupa Perawakan Jibril

Mengenal Sosok Malaikat Jibril — Bentuk fisik Malaikat Jibril tertera dalam uraian mengenai kisah Nabi Muhammad SAW. Di antaranya ketika Beliau mendapat wahyu kali kedua. Selain itu Nabi SAW juga pernah meminta untuk melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit terebut. Sebab sebagaimana dalam pertmuan-pertemuannya, sang utusan (ruh al-‘qudus) selalu tampak dalam rupa seorang manusia biasa, seperti yang disebutkan dalam hadits Jibril.

Terkadang pula ketika Nabi Muhammad SAW sedang berjalan, dia menyaksikan wujud Jibril memenuhi cakrawala, dan jika dia berpaling, dia tetap menyaksikan wujud Jibril di hadapannya. Hal ini menggambarkan betapa besarnya fisik Jibril dalam pandangan mata manusia.

Jibril juga pernah menampakkan wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyriq (timur) dan maghrib (barat). Sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.

Baca juga: Pakar Tafsir Bernama Ibnu Katsir

Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa a.s. kepada ibunya yang bernama Siti Maryam. Ia juga adalah malaikat yang menyampaikan al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam perjalanan suci Isra’ Mi’raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah SAW untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

Jibril berkata : “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh”.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *